Dear In-Christ.Netters, pengkategorian forum ICN mulai Juni 2015 telah dirombak. Beberapa board kini telah disatukan untuk meningkatkan efektivitas dan kenyamanan dalam menjelajahi dan berpartisipasi di forum ini.
Silakan berikan masukan/saran bagi kemajuan forum ini di http://www.in-christ.net/forum/index.php/board,3.0.html

Quote from: ayub arifin tanjung on May 15, 2015, 08:52:45 AMMana ada orang yg belum percaya dan tdk percaya mau mengerti Alkitab?
Nha, itu maksud saya pak Surat ini ditujukan kepada setiap orang Percaya dan orang yang berpotensi untuk percaya.
Pernyataan Bapak Kontradiksi bukan paradoks...Anugerah itu tidak dipengaruhi usaha manusia "Yang mengambil keputusan"....Efesus 2:8,9. Jika Keselamatan Anugerah, berarti keselamatan tidak bisa diusahakan oleh manusia, sekalipun Ia memilih untuk percaya. Dan maksud saya yang mengerjakan keputusan untuk saya bisa memilih yang benari adalah Allah sendiri. Tanpa pertolongan Kristus tidak ada manusia yang bisa memutuskan jika ia percaya maka selamat, kacau kalau ada kejadian seperti ini.... Memang keputusan hati yang mengambil keputusan adalh freewill kita, namun yang mengerjakan Allah sendiri kira-kira ini semua terangkum dalam kitab Roma 11:36, juga silahkan buka dalam Filipi 2:19...silahkan bapak selidiki kembali secara biblika dan kontekstual. :)
Quote from: ayub arifin tanjung on May 15, 2015, 01:29:04 AMSura Petrus ditujukan utk semua org percaya yg menantikan kedatangan Tuhan Yesus kedua kali,
Surat petrus ditujukan untuk siapa pak? dan siapakah yang dimakasud petrus dalam ayat itu? harus jelas.... :), Faktanya bagaimana Pak Paul, ada yang binasa tidak? Allah memang menghendaki sluruh isi bumi diselamatkan...
Saya mengajukan pertanyaan, Apakah selamat tidaknya seseorang berdasar pada keputusannya di dalam freewill yang ia miliki dan Allah tidak berkutat atau berdasar Anugerah Allah semata yang dikerjakan oleh Ia sendiri kepada siapa Ia berkenan? :)
Quote from: ayub arifin tanjung on May 13, 2015, 04:21:36 AMJangan lupa bahwa Allah menciptakan manusia serupa dan segambar dgn DIA
:) Kejatuhan manusia adalah kegagalannya bertanggungjawab kepada Allah bukan? manusia memilih melakukan kehendaknya sendiri untuk memberontak kepada Allah. Semua peristiwa yang ada dibumi di dalam ketetapan (rencana) Allah termasuk kejatuhan Adam dan isterinya, apakah hal ini salah atau keliru? tentu tidak sama sekali! Ia pembuat rencana hidup di bumi dan segala isinya. Siapakah manusia sehingga bisa menganggap ini keliru atau salah? siapakah manusia sehingga ia berani mengatakan Allah tidak berhak menentukan nasib kami dan kami bisa memilih sendiri jalan kami? Siapakah manusia yang berani berkata, aku memilih untuk percaya Yesus dan menerima-Nya, ini semua karena keputusanku memilih-Nya? Siapakah kita??? dan manusia mana yang akan bisa menerima kebenaran dan mengerti kebenaran tanpa Anugerah Allah sendiri yang memampukan orang tersebut menerimanya. Dia adalah Tuhan pencipta langit dan bumi, Sang pengatur waktu, pembuat sejarah. Memang tidak semua pekerjaan dan rencana Allah bisa kita mengerti dengan gamblang karena kita hanyalah manusia ciptaan-Nya dan tidak berdaya apapun (Ulangan 29:29), pikiran kita hanya seluas ukuran kepala kita.
Keselamatan dikerjakan oleh-Nya, dan untuk kemuliaan-Nya (Roma 11:36), lalu apa yang bisa kita lakukan? tentu menggunakan freewill kita untuk memuliakan nama-Nya. Sebijak-bijaknya manusia di bumi Ia tidak akan sampai kepada Allah jika bukan Allah sendiri yang memilihNya dan memintanya datang kepada-Nya.
Quote from: ayub arifin tanjung on May 13, 2015, 02:27:46 AMKejatuhan Adam & Hawa itu karena freewill mereka atau krn Allah telah menentukan kejatuhan mereka?
Coba bapak lihat teks Yunani dan Beberapa tafsiran untuk membantu bapak memahami maksdu pilihan dibalik ayat-ayat tersebut.
apabila mau menerima-Nya mk akan menjadi anak2 Allah krn dilahirkan baru,
jadi semuanya tergantung pada freewill masing2 orang, ini tentunya akan menggambarkan ke-Maha-adilan Allah.
Ma'af kalau salah, setelah saya amati Pernyataan bapak ini bisa saya simpulka, jika freewil manusia lebih menentukan nasib manusia nantinya di banding Allah sendiri dan Allah tidak mempunyai kuasa atau sama sekalui tidak berdaya melakukan apapun selain menunggu keputusan manusia untuk menerima-nya. Ia tidak mempunyai kuasa menentukan apa yang sudah Ia rencanakan. Freewill menjadi otoritas tertinggi untuk menentukan seorang selamat atau tidak.
Frrewill adalah bentuk tanggungjawab manusia untuk melakukan kehendak Allah, bisa saja salah atau benar namun semua ada dalam kedaulatan Allah yang mutlak. :)
Page created in 0.046 seconds with 11 queries.