Dear In-Christ.Netters, pengkategorian forum ICN mulai Juni 2015 telah dirombak. Beberapa board kini telah disatukan untuk meningkatkan efektivitas dan kenyamanan dalam menjelajahi dan berpartisipasi di forum ini.
Silakan berikan masukan/saran bagi kemajuan forum ini di http://www.in-christ.net/forum/index.php/board,3.0.html
Quote from: ayub arifin tanjung on June 29, 2015, 08:54:34 AMHuruf2 Ibrani (kuno) itu sangat rumit, sehingga ada sedikit kotoran, rambut yg jatuh bisa mengakibatkan arti yg berbeda
Empat puluh dua tahun merupakan usia yang mustahil pada saat itu 21:5). Mungkin angka tersebut merupakan kesalahan penyalin yang seharusnya adalah dua puluh dua (I Raj. 8:26). Satu tahun lamanya ia memerintah dan itupun tidak setahun penuh ( II Raj. 8:25; 3:1; dan kematian Ahazia terjadi bersamaan dengan kematian Yoram dari Israel). Atalya cucu Omri maksudnya: salah satu keturunan Omri (bdg. 21:6; I Raj. 16:29).
Tapi dalam versi pararel teks ibrani saya menemukan angka yang sama dengan terjemahan TB...hehehe, ada penjelasan lain tidak pak Paul selain kekeliruan menerjemahkan?...jika memang ini karena keliru bukankah ini kesalahan fatal...
Quote from: ayub arifin tanjung on June 24, 2015, 09:14:44 AMSepertinya ada kesalahan dlm KJV dan Alkitab TB,
Mengenai kelahiran dari Raja Ahazia kenapa ada perbedaan di dalam 2 Taw 22:2 disebutkan Ahazia menjadi raja berumur 42 Thn, sedangkan di 2 Raj 8:26 disebutkan berumur 22 Tahun. 2 Taw 22:2 Ahazia berumur empat puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan setahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Atalya, cucu Omri, sedangkan di 2 Raja-raja 8:26 Ia berumur dua puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan setahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Atalya, cucu Omri raja Israel.
Beberapa tafsiran yang saya baca ada kesalahan saat penyalinan naskah. Bagaimana menurut Anda?
Mari berdiskusi :)
Quote from: ayub arifin tanjung on June 18, 2015, 09:00:53 AMKejadian 3:16-19mengatakan bahwa:
Apakah alam semesta dan seluruh mahluk hidup mengalami juga akibat dari kejatuhan manusia? bagaimana pandangan pak Paul...
Quote from: ayub arifin tanjung on June 11, 2015, 06:51:31 AMManusia tdk jujur krn sdh jatuh kedalam dosa krn ketdk taatannya.
Iya, dibalik kehendak bebas yang diberikan pada manusia Allah meminta tanggungjawab kepada manusia. Hari itu manusia tidak Jujur sebagai bukti jika manusia tidak bisa bertanggung jawab atas keadaan mereka, malah saling lempar dan hilangnya relasi karib mereka dengan Allah (Yes. 59:2). Memang benar yang diselamatkan Allah bukan ketelanjangan mereka, Allah sendiri malah yang menggantikan ketelanjangan manusia melalui keturunan perempuan (Salib Kristus), bahkan dari awal ketika manusia jatuh dalam dosa dan kehilangan harapan Allah secara langsung memberi janji keselamatan bagi keturunan manusia dan melalui keturunan manusia.
Quote from: ayub arifin tanjung on June 10, 2015, 04:14:00 AMAllah sdh tahu apa yg terjadi dgn manusia,
Saya baca sedikit ide dalam sebuah tafsiran Kejadian 3:21
Ketika Tuhan berjalan-jalan di taman, langkah-langkah Allah terdengar bagaikan jejak-jejak penghakiman bagi manusia yang baru makan buah curian. Mereka bersembunyi. Allah bertanya kepada manusia, "Di manakah engkau?" Dua hal bisa kita amati di sini. Pertama, hubungan antara Allah dan manusia setelah kejatuhan dimulai dengan pertanyaan Allah kepada manusia. Pahamilah bahwa ketika kita jatuh ke dalam dosa, Allah menanyakan di mana diri kita. Kedua, arti dari "di mana" bukan hanya geografis, tetapi menanyakan posisi. Di mana posisi manusia setelah jatuh ke dalam dosa? Apakah ia memihak atau melawan Allah?
Quote from: ayub arifin tanjung on June 10, 2015, 04:14:00 AMManusia tdk jujur dan tdk mau mengakui kesalahannya dan cenderung utk menyalahkan pihak lain
Adam menyalahkan Allah karena menciptakan wanita, dan Adam menyalahkan Hawa karena membuatnya jatuh ke dalam dosa. Yang satu (ayat 2:24) tidak lagi satu, terputus oleh pertikaian. Hawa menyalahkan ular. Ular tak bisa menyalahkan siapa-siapa. Ternyata memang ia memperdayakan Hawa. Lalu, mereka dihukum. Kalau Adam berasal dari debu, maka ia akan kembali kepada debu. Pekerjaannya akan menjadi lebih sulit. Kalau Hawa berasal dari Adam, ia akan ditundukkan oleh Adam, dan kesulitan melahirkan. Ular akan merayap di tanah, sebuah kehinaan. Manusia terpisah dari Allah, dari sesamanya, dari dirinya, dan dari alam.
Quote from: ayub arifin tanjung on June 10, 2015, 04:14:00 AMSedari awal Tuhan sdh memberikan kuasa kpd binatang2 (Kejadian 1:28)
Tuhan menjanjikan bahwa posisi ini akan dibalik: manusia akan menang terhadap binatang (ayat 15). Ayat ini bisa kita tafsirkan menuju penggenapan kemenangan Kristus melawan dosa dan Iblis. Lalu manusia diusir keluar dari taman Eden. Kemudian, Allah membuatkan mereka "pakaian" dari kulit binatang, suatu tanda bahwa hanya darah yang bisa menyelamatkan mereka dari ketelanjangan.
Bagaimana menurut Pak Paul?
Page created in 0.057 seconds with 11 queries.