Tapi ini tidak menyelesaikan permasalahannya,krn semua denom jg melakukan hal yg sama,memberi penafsiran,berdoa,dan kemudian melekat terus dalam pemikiran mrk,bahkan jika kemudian seseorang punya pandangan tafsiran yg berbeda,org tsb bisa saja menciptakan denom baru, kebenaran disini sifatnya menjadi relatif, bkn lg kebenaran Absolut. Logikanya dalam suatu negara apabila setiap org berpanduan pada kebenaran relatifnya masing2, yg tercipta adalah anarki dan perpecahan.
Kalau kemudian doktrin antar denom itu dikatakan saling melengkapi,kasusnya akan menjadi pelik bila doktrinnya menyangkut poin yg sama namun penafsiran yg berbeda. A adalah A,tidak mungkin A adalah A namun di saat bersamaan ia bukan A.
Tuhan memberkati
Kalau kemudian doktrin antar denom itu dikatakan saling melengkapi,kasusnya akan menjadi pelik bila doktrinnya menyangkut poin yg sama namun penafsiran yg berbeda. A adalah A,tidak mungkin A adalah A namun di saat bersamaan ia bukan A.
Tuhan memberkati