Pada saat apa yang kita harapkan tidak terwujud, apalagi ketika kita sudah berusaha sekuat tenaga untuk mencapai suatu cita-cita tetapi tidak kesampaian juga, maka sering kali kita merasa jengkel dan mungkin putus asa. Apa yang harus kita lakukan agar kita tidak terpuruk dalam keputusasaan?
Bagi-bagi pencerahan dong.. :)
Quote from: setya on April 03, 2014, 08:13:37 AM
Pada saat apa yang kita harapkan tidak terwujud, apalagi ketika kita sudah berusaha sekuat tenaga untuk mencapai suatu cita-cita tetapi tidak kesampaian juga, maka sering kali kita merasa jengkel dan mungkin putus asa. Apa yang harus kita lakukan agar kita tidak terpuruk dalam keputusasaan?
Bagi-bagi pencerahan dong.. :)
Ada sisi lain yg sering dilupakan oleh kita sbg orang2 percaya,
Sbg org percaya sebenarnya blm lengkap kalau tdk memiliki sisi
"mempercayakan diri"Ibarat sekeping uang logam, maka kehidpan org percaya itu memiliki dua sisi yg berbeda,
spt uang logam, tanpa adanya sisi lainnya maka uang logam tsb tdk berlaku.
Demikian juga dgn kehidupan org percaya, tanpa kehadiran satu sisinya yg lain maka kita belum hidup sbg org percaya.
Kalau kita memiliki kedua sisi dari hidup org percaya ini,
maka apapun yg kita alami, maka kita akan tetap percaya bahwa Yesus tdk pernah salah, dan dpt katakan bahwa Dia teramat baik
karena yakin bahwa segala sesuatu tdk dpt terjadi tanpa Dia ijinkan terjadi,
dan kalau itu terjadi (apapun), itu semata2 krn Dia ijinkan terjadi.
GBU all
Setuju dengan apa yang disampaikan Paul.
Namun, kita tidak dapat memungkiri bahwa dalam kelemahan kita, kita cenderung menggunakan kekuatan sendiri dalam menghadapi segala situasi.
Sayang sekali ya.. bila kita tidak ingat bahwa Tuhan Allah selalu menunggu untuk kita datang kepada-Nya.